Kamis, 05 Mei 2011

Makalah Peran Islam

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
Peran pada dasarnya membicarakan fungsi atau kegunaan. Agama dalam pandangan Emil Durkheim, meliputi semua kehidupan dalam masyarakat di dalam Al-Qur’an banyak dijumpai ayat-ayat yang menyuruh agar manusia memeluk Agama Islam, seperti (Ibrahim berkata) hai anak-anakku sesungguhnya Allah telah memilih Agama bagimu, maka janganlah mati kecuali dalam memeluk Agama Islam. Banyak orang yang memeluk Agama Islam hanya sekedar ikut-ikutan tanpa didasarkan pada argumentasi yang kuat. Orang yang memiliki ke Islaman ikut-ikutan akan dengan mudah dirusak atau di mustadkan Agamanya, untuk membuktikan kepada manusia bahwa Islam secara kultural dan rasional adalah ajaran yang dapat membawa manusia kepada kehidupan yang lebih baik, citra negatif dari sebagian masyarakat terhadap Agama Islam, para orientalis barat menilai negatif terhadap Islam menurut mereka bahwa Islam dituduh sebagai sarang teroris, berbagai tindakan kejahatan seperti pemboman dan sabotase dituduhkan kepada umat Islam. Citra negatif yang demikian harus dihilangkan , karma menyebabkan timbulnya kebencian masyarakat dunia terhadap Islam. Citra negatif harus harus dihilangkandengan menunjukan citra Islam sebagai rahmatan Lil Alamin kepada dunia.

B. Perumusan Masalah
Peran Islam dalam kehidupan manusia adalah terbentuknya suatu komunitas yang berkecenderungan progresif yaitu suatu komunitas yang dapat mengendalikan. Memelihara dan mengembangkan kehidupan melalui pengembangan ilmu atau sains. Penguasaan dan pengembangan dari komitmen ke Imanan kepada Allah Swt.



C. Tujuan Pembuatan
 Untuk mengetahui hubungan tauhid dengan ilmu pengetahuan
 Untuk mengetahui paradigma ilmu-ilmu islami
 Untuk mengetahui ilmu eksakta di tangan umat islam
 Untuk mengetahui Misi Islam
 Sebagai wahana belajar

























BAB II
PEMBAHASAN

A. HUBUNGAN TAUHID DENGAN ILMU PENGETAHUAN
Perintah yang sangat mendasar yang terdapat dalam ajaran Islam adalah meng-Esakan Tuhan dan cegahan melakukan tindakan syirik. Tauhid dan syirik adalah dua sisi yang tidak dapat dipisahkan meskipun antara yang satu dengan yang lain sangat berbeda. Perintah meng-Esakan Tuhan mengandung arti bahwa manusia hanya boleh tunduk kepada tuhan, ia tidak boleh tunduk kepada selainnya. Manusia oleh Allah dijadikan sebagai Khalifah, karena manusia adalah Khalaifah di bumi, maka alam selain manusia ditundukan oleh Allah untuk manusia.
Dengan demikian, tauhid mendorong manusia untuk menguasai dan memanfa’atkan alam karena sudah ditundukkan untuk manusia. Konsekuensi dari tauhid adalah bahwa manusia harus menguasai alam dan haram tunduk kepada alam. Jadi, terdapat hubungan timbal balik antara tauhid dan dorongan pengembangan ilmu pengetahuan, juga ada hubungan timbal balik antara syirik dengan kebodohan.

B. PARADIGMA ILMU-ILMU ISLAMI
Dalam salah satu seminar Nurcholish madjid (1948) menjelaskan tentang hubungan organik antara Iman dan ilmu dalam Islam, menurutnya ilmu adalah hasil pelaksanaan perintah Tuhan untuk memperhatikan dan mematuhi alam Raya ciptaannya, sebagai manifestasi atau penyingkapan tabir akan rahasianya, antara Iman dan Ilmu tidak terpisahkan, meskipun dapat dibedakan , tidak terpisahkan karena Iman tidak saja mendorong bahkan menghasilkan ilmu, tetapi juga membimbing ilmu dalam bentuk pertimbangan moral dan etis dalam penggunaanya. Ilmu berbeda dari Iman karena ilmu bersandar pada observasi terhadap alam dan di susun melalaui proses penalaran rasional atau berpikir, sedangkan iman bersandar pada sikap membenarkan atau mendukung pembenaran berita yang dibawa oleh para pembawa berita (Nabi) yang menyampaikan berita tersebut kepada umat manusia selaku utusan Rasul Allah. Tuhan adalah sumber pengetahuan manusia melalui wahyu lewat para Rasul dan Nabi yang harus diterima dengan Iman dan pelajari, manusia di ciptakan sebagai mahluk yang terbaik, paradigma merupakan jawaban terhadap dikotomi ilmu Agama dan ilmu non Agama.

C. ILMU EKSAKTA DI TANGAN UMAT ISLAM
Ilmu eksakta adalah ilmu-ilmu yang membahas masalah-masalah yang bersifat Epiris dan bersifat “Pasti”. Menurut Osman Bakar (1994) kesaksian iman La ilah alla Allah, sebagai pernyataan pengetahuan tentang realitas, semangat ilmiah para ilmuan muslim mengalir dari kesadaran mereka akan tauhid. Ilmu-ilmu Eksakta diantaranya :
1. Matematika
Umar Al-Khayam dan al-thusi adalah Ulama yang terkenal dalam bidang ilmu Matematika. Angka nol (0) adalah ciptaan umat Islam. Pada tahun 873 M, angka nol telah dipakai di dunia Islam, angka-angka yang dipakai ulama di dunia Islam di bawa para ilmuan ke Eropa pada tahun 1202 M, angka nol sampai Sembilan dipakai sekarang.
2. Astronomi
Umar Al-khayam dan Al-farazi, umat Islam yang terkenal ilmunya dalam bidang ilmu Astronomi. Buku-buku tentang Astronomi yang kemudian diterjemahkan kedalam bahasa latin untuk kemudian di ajarkan ke Eropa.
3. Kimia
4. Optik

D. SAINS DUNIA ISLAM MASA KINI
Sains di dunia Islam sekarang ini sangat menyedihkan. Nurcholish Madjid menyatakan bahwa sekarang ini dunia Islam merupakan kawasan bumi yang paling terbelakang diantara penganut-penganut Agama besar. Iman dan ilmu dalam Islam dapat dibedakan tetapi tidak dapat di pisahkan. Negara-negara Islam jauh tertinggal oleh Negara-negara yang menganut Agama lain, umat Islam sangat terbelakang dalam ilmu sains dan dan ketinggalan oleh Eropa utara, Amerika Utara, Australia, dan Selandia baru yang memeluk Protestan. Para pemeluk Islam adalah yang paling rendah dan paling lemah dalam pengembangan sains dan tekhnologi.

E. MISI ISLAM
Misi ajaran Islam sebagai pembawa rahmat bagi seluru alam. Islam adalah Agama perdamaian ajaran pokonya yaitu ke-Esaan Allah dan kesatuan atau persaudaraan umat manusia.
1. Pada masa kedatangan Islam di bidang kebudayaan di tandai oleh keadaan masyarakat yang semata-mata mengikuti hawa napsu duniawi. Dalam bidang sosial keadaan masyarakat terbagi dalam kelas sosial atau kasta di bedakan berdasarkan suku bangsa, bahasa, warna kulit, harta benda, dan jenis kelamin. Disebut sebagai darah biru sebagaimana keadaan Indonesia pada system kesultanan atau kerajaan atau kaum ningrat, mereka berasal dari kelas sosial yang harus di muliakan dan diberi kedudukan di masyarakat.
Perbadaan kelas sosial yang lebih parah terlihat pada kaum wanita, dalam suatu kelompok kaum wanita ada yang di kubur hidup-hidup karma merasa hina mendapatkan keturunan wanita. Dalam bidang ekonomi di tandai oleh praktek mendapatkan uang dengan menghalalkan segala cara seperti riba, mengurangi timbangan, menipu, monopoli, kapitalisme, dan manusia menjadi budak dari harta benda. Misi Islam sebagai pembawa rahmat bagi seluruh umat di lihat dari bidang ekonomi yang bersandikan asas keseimbangan dan pemerataan. Dalam ajaran Islam seseorang di perbolehkan memiliki kekayaan tanpa batas namun dalam jumlah tertentu dalam hartanya terdapat milik orang lain yang harus di keluarkan dalam bentuk zakat, ifak, dan sedekah. Selain iu misi Islam dalam bidang ekonomi di lihat dari perintah berdagang dengan cara jujur. Ajaran Islam sangat melarang keras malakukan praktek riba atau membungakan uang yang menguntungkan secara berlipat ganda, tanpa memperhitungkan kemampuan orang yang meminjamnya.
2. Misi ajaran Islam rahmatan lil alamin dalam bidang politik terlihat dari perintah Al-Qur’an agar seorang pemerintah bersikap adil, bijaksana terhadap rakyat yang di pimpinnya. Kepemimpinan dalam Islam adalah merupakan amanah yang harus dipertanggung jawabkan. Misi ajaran yang di bawa di praktekan oleh Nabi Muhamad Saw, dalam Al-Qur’an dengan tegas dinyatakan:


ﻭﻣﺎﺃﺭﺳﻠﻨﺎﻙﺇﻻﺭﺣﻤﺔﻟﻠﻌﺎﻟﻤﻴﻦ
Artinya: Dan tiada kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.

Misi Nabi muhamad Saw, bukan hanya di lihat dari misi ajaran Islam yang di bawanya melainkan juga terlihat dalam praktiek kehidupan Nabi muhamad yang dikenal dengan seorang yang sangat saying kepada umatnya dan kepada manusia pada umumnya.
3. pengaruh ilmu pengetahuan Islam atas Eropa telah berlangsung sejak abad ke-12, C.E Storrs mengatakan bahwa dunia berhutang amat bnyak kepada kaum muslimin yang terus mnyalakan obar ilmu pengetahuan pada zaman kegelapan. Kitab-kitab Aristoteles, Euclides, Ptolomaeus diterjemahkan kedalam Bahasa Arab yang kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Latin, sehingga semua cabang ilmu pengetahuan idak mati lagi untuk diterima ahli-ahli ilmu pengetahuan Eropa dalam bahasa mereka. Keadaan sekarang ini mungkin sudah terbalik, Eropa lebih maju dari Islam dalam bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
















BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
 Islam datang dalam keadaan dunia yang merana, pecah belah, dan berada di tepi jurang kehancuran. Dunia yang demikian itu diubah menjadi dunia optimis, tertib, bersatu padu, makmur, kokoh, sejahtera, adil dan makmur dengan kasih sayang Rasulullah Saw.
 Sifat Nabi Muhamad Saw, seorang yang penyayang, bukan merupakan kelemahan atau sifat pengecut melainkan justru di dalamnya terdapat kekuatan. Para orientalis barat menilai tentang kasih misi, Islam yang di bawa oleh Nabi Muahamad Saw.
 Keharusan kita belajar pada eropa dan barat tanpa harus menjadi orang yang berakhlak mereka. Sebagaimana mereka juga dahulu belajar dari Islam, tanpa harus berakhlak dan berjiwa Islam.
 Orang Islam yang sadar akan ketertinggalannya tidak ragu belajar dari eropa dan barat sebagai upaya mengambil kembali milik Islam yang dahulu di ambil oleh mereka.













DAFTAR PUSTAKA

Osman, Bakar. 1994. tauhid dan sains: Esai-esai tentang sejarah dan filsafat sains Islam. Bandung : Pustaka Hidayah.

Sjaf, Mahjudin. 1975. Pelajaran Agama: Serie Tauhid. Bandung: sulita.

Suparlan, Parsudi (ed). 1982. pengetahuan Budaya, Ilmu-ilmu Sosial dan pengkajian Masalah-Masalah agama. Jakarta: Pusat penelitian dan Pengembangan Lektur agama Badan Litbang Agama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar